menu

Apa Itu Cash Advance dan Bagaimana Fungsinya untuk Bisnis?

Article

28|08|2025

Apa Itu Cash Advance dan Bagaimana Fungsinya untuk Bisnis?

Cash advance adalah bentuk pinjaman jangka pendek yang memungkinkan pemilik usaha mendapatkan dana tunai dengan cepat untuk keperluan mendesak. Dana ini biasanya diberikan berdasarkan pendapatan kartu kredit atau debit masa depan bisnis. Proses kerja cash advance relatif sederhana: bisnis menerima sejumlah uang tunai di muka, dan sebagai gantinya, pemberi pinjaman akan mengambil persentase dari penjualan harian bisnis tersebut hingga pinjaman dilunasi. Selain itu, bunga atau biaya tambahan biasanya juga dikenakan.

Untuk bisnis, cash advance bisa menjadi solusi ketika membutuhkan aliran kas tambahan dengan cepat, tanpa harus melewati prosedur panjang seperti yang terjadi pada pinjaman bank konvensional. Cash advance sering digunakan untuk mendanai kebutuhan jangka pendek seperti pembelian inventaris, pembayaran gaji, atau biaya operasional lainnya.

Jenis-Jenis Cash Advance

1. Merchant Cash Advance (MCA)

Merchant Cash Advance adalah jenis cash advance yang paling umum digunakan oleh pemilik usaha. Dalam skema ini, bisnis menerima sejumlah dana tunai dan setuju untuk membayar kembali dengan persentase tetap dari penjualan kartu kredit atau debit harian mereka. Pembayaran otomatis dilakukan setiap kali ada transaksi penjualan, sehingga prosesnya lebih fleksibel dan disesuaikan dengan pendapatan harian bisnis.

2. Credit Card Cash Advance

Jenis cash advance ini memungkinkan pemilik usaha mengambil uang tunai dengan menarik dari limit kartu kredit mereka. Meskipun prosesnya cepat dan sederhana, biaya yang dikenakan sering kali lebih tinggi dibandingkan dengan merchant cash advance, dan pembayaran harus dilakukan sesuai dengan ketentuan kartu kredit yang berlaku.

3. Payday Cash Advance

Payday cash advance ditujukan untuk bisnis yang membutuhkan dana sementara hingga pendapatan berikutnya. Pinjaman ini biasanya memiliki jangka waktu yang sangat singkat dan dikenakan biaya bunga yang tinggi, tetapi dapat membantu dalam menangani kebutuhan mendesak.

4. Invoice Financing

Pada jenis ini, bisnis dapat menerima cash advance dengan menjaminkan faktur yang belum terbayar. Pemberi pinjaman memberikan dana di muka berdasarkan jumlah faktur yang akan dibayar di kemudian hari, dan bisnis melunasi pinjaman setelah menerima pembayaran dari klien.

Keuntungan Penggunaan Cash Advance bagi Pemilik Usaha

1. Akses Cepat ke Dana

Salah satu keuntungan utama cash advance adalah kemampuannya untuk memberikan akses cepat ke dana tunai. Proses persetujuan biasanya lebih singkat dibandingkan dengan pinjaman tradisional, sehingga pemilik usaha bisa mendapatkan dana dalam hitungan hari.

2. Tidak Membutuhkan Jaminan

Sebagian besar cash advance tidak memerlukan jaminan berupa aset atau properti, sehingga bisnis tidak perlu khawatir tentang kehilangan aset jika tidak bisa melunasi pinjaman tepat waktu.

3. Pembayaran Fleksibel

Dalam kasus merchant cash advance, pembayaran dilakukan berdasarkan persentase penjualan harian, yang berarti bisnis tidak perlu khawatir tentang pembayaran tetap yang tinggi selama periode penjualan yang lambat.

4. Solusi untuk Usaha Kecil dan Baru

Cash advance sering kali lebih mudah diakses oleh usaha kecil atau baru yang mungkin kesulitan mendapatkan pinjaman bank konvensional karena kurangnya riwayat kredit atau jaminan.

Risiko dan Tantangan dalam Penggunaan Cash Advance

1. dan Bunga yang Tinggi

Meskipun cash advance menawarkan akses cepat ke dana, biaya dan bunga yang dikenakan sering kali lebih tinggi dibandingkan dengan pinjaman bank tradisional. Ini bisa menjadi beban bagi bisnis jika tidak dikelola dengan baik.

2. Pembayaran Harian yang Membebani

Dalam merchant cash advance, pembayaran otomatis dilakukan setiap kali ada transaksi penjualan. Jika penjualan harian rendah, persentase yang dipotong tetap bisa menjadi beban, dan pada akhirnya mengurangi arus kas harian bisnis.

3. Tidak Ideal untuk Pembiayaan Jangka Panjang

Cash advance biasanya digunakan untuk keperluan jangka pendek. Menggunakannya untuk proyek jangka panjang dapat menyebabkan tekanan keuangan, terutama karena biaya yang tinggi.

4. Potensi Masalah Arus Kas

Jika bisnis terlalu bergantung pada cash advance dan terus melakukan pembayaran dari pendapatan harian, arus kas bisa menjadi terhambat. Ini dapat mempengaruhi kemampuan bisnis untuk menangani pengeluaran operasional lainnya.

Kapan Sebaiknya Menggunakan Cash Advance untuk Bisnis?

1. Kebutuhan Mendesak untuk Dana Tunai

Cash advance sangat cocok digunakan ketika bisnis menghadapi kebutuhan mendesak seperti pembelian inventaris penting, perbaikan mendadak, atau kebutuhan operasional lain yang tidak bisa ditunda.

2. Bisnis dengan Aliran Kas Stabil

Jika bisnis memiliki aliran kas yang stabil melalui penjualan harian, terutama dari kartu kredit atau debit, merchant cash advance bisa menjadi pilihan yang tepat. Pembayaran berdasarkan persentase penjualan akan memudahkan bisnis dalam melunasi pinjaman tanpa mengganggu arus kas secara signifikan.

3. Bisnis Kecil atau Baru yang Sulit Mendapatkan Pinjaman Bank

Bagi bisnis kecil atau baru yang belum memiliki riwayat kredit yang kuat, cash advance bisa menjadi alternatif yang lebih mudah diakses dibandingkan pinjaman bank tradisional.

4. Proyek atau Investasi Jangka Pendek

Jika bisnis membutuhkan dana untuk proyek jangka pendek yang dapat segera menghasilkan keuntungan, cash advance bisa menjadi solusi yang tepat. Namun, harus dipastikan bahwa proyek tersebut mampu memberikan pengembalian yang cukup untuk menutupi biaya pinjaman.

Kesimpulan

Cash advance adalah solusi keuangan yang cepat dan fleksibel untuk bisnis yang membutuhkan dana tunai dalam waktu singkat. Meskipun menawarkan banyak keuntungan, seperti akses cepat ke dana dan pembayaran yang fleksibel, cash advance juga memiliki risiko, terutama terkait dengan biaya yang tinggi dan potensi masalah arus kas. 

Oleh karena itu, pemilik usaha harus berhati-hati dalam menggunakannya dan memastikan bahwa cash advance digunakan dalam situasi yang tepat, seperti untuk kebutuhan mendesak atau proyek jangka pendek yang dapat segera menghasilkan keuntungan.