Menghadapi era digitalisasi perpajakan, Core Tax System hadir sebagai inovasi yang membawa perubahan besar dalam tata kelola pajak perusahaan di Indonesia. Sistem ini bukan sekadar pembaruan, tetapi juga sebuah transformasi yang menuntut perusahaan untuk lebih cermat, cepat, dan terintegrasi dalam memenuhi kewajiban pajak. Namun, perubahan ini sering kali menghadirkan tantangan baru, mulai dari adaptasi teknologi hingga kepatuhan terhadap regulasi yang semakin kompleks.
Bagaimana perusahaan dapat mempersiapkan diri dengan baik agar tidak hanya mampu beradaptasi, tetapi juga memanfaatkan peluang dari sistem baru ini? Artikel ini akan membahas langkah-langkah strategis yang dapat membantu perusahaan Anda menjawab tantangan tersebut.
1. Pahami Fitur dan Fungsi Sistem Coretax
Sebelum memanfaatkan Core Tax System, penting bagi perusahaan untuk memahami cara kerja serta fitur utama yang ditawarkan sistem ini.
Core Tax System dirancang untuk meningkatkan efisiensi pelaporan dan pembayaran pajak melalui digitalisasi. Fitur seperti pelaporan pajak elektronik, validasi data secara otomatis, dan pembayaran pajak terintegrasi memungkinkan perusahaan untuk mengurangi potensi kesalahan manual.
Perubahan signifikan dibandingkan sistem sebelumnya adalah penerapan teknologi yang lebih canggih dan akurat, seperti integrasi langsung dengan sistem perbankan untuk pembayaran. Hal ini juga mempermudah otoritas pajak dalam melakukan pengawasan dan verifikasi data.
Pemahaman terhadap fitur ini akan membantu perusahaan memanfaatkan seluruh potensi Core Tax System secara optimal. Perusahaan perlu memastikan bahwa tim internal, terutama bagian pajak dan keuangan, memahami perbedaan mendasar dari sistem sebelumnya agar tidak terjadi kebingungan atau kesalahan dalam penggunaannya.
2. Evaluasi Kesiapan Data Pajak
Evaluasi data pajak merupakan langkah fundamental dalam mempersiapkan implementasi Core Tax System.
Langkah awal yang harus dilakukan adalah audit internal terhadap seluruh dokumen pajak perusahaan. Data seperti Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), laporan Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), hingga faktur pajak perlu diperiksa secara menyeluruh. Pastikan data tersebut lengkap, akurat, dan sesuai dengan regulasi terbaru.
Audit internal ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kesalahan atau kekurangan pada data pajak sebelumnya. Misalnya, jika ditemukan adanya laporan pajak yang belum dilaporkan atau faktur pajak yang tidak valid, perusahaan memiliki waktu untuk memperbaikinya sebelum sistem Core Tax mulai diterapkan. Dengan kesiapan data yang baik, perusahaan dapat meminimalkan risiko sanksi akibat ketidakpatuhan.
3. Periksa Kepatuhan Terhadap Aturan Pajak
Setiap perusahaan wajib memastikan bahwa seluruh kewajiban pajaknya sudah dipenuhi. Hal ini meliputi pelaporan pajak secara rutin, pembayaran pajak tepat waktu, serta pembukuan yang sesuai dengan standar akuntansi dan regulasi perpajakan. Pemeriksaan kepatuhan ini penting dilakukan untuk menghindari masalah hukum yang dapat muncul jika ditemukan pelanggaran atau kekurangan dalam memenuhi kewajiban pajak.
Melalui Core Tax System, otoritas pajak memiliki akses yang lebih mudah dan cepat untuk memverifikasi data perusahaan. Oleh karena itu, ketidakpatuhan sekecil apa pun dapat langsung terdeteksi. Dengan memastikan kepatuhan sejak awal, perusahaan dapat menjaga reputasi serta menghindari denda atau penalti yang merugikan.
4. Memberikan Pelatihan kepada Tim Pajak dan Keuangan
Perubahan sistem pajak membutuhkan pemahaman mendalam dari tim yang bertanggung jawab atas pengelolaan pajak perusahaan. Pelatihan ini dapat mencakup cara menggunakan fitur Core Tax System, memahami proses pelaporan dan pembayaran pajak elektronik, hingga pemahaman terhadap regulasi pajak terbaru.
Selain itu, pelatihan juga berfungsi untuk meningkatkan kemampuan tim dalam mengelola data pajak secara digital. Dengan pelatihan yang memadai, tim pajak dan keuangan perusahaan dapat lebih siap menghadapi tantangan yang mungkin muncul, serta mampu memanfaatkan sistem baru ini secara maksimal.
5. Gunakan Jasa Konsultan Pajak
Menggunakan jasa konsultan pajak adalah langkah strategis yang dapat membantu perusahaan mempersiapkan diri dengan lebih baik.
Konsultan pajak memiliki keahlian dan pengalaman dalam menghadapi perubahan sistem pajak seperti Core Tax System. Mereka dapat membantu perusahaan dalam berbagai aspek, mulai dari audit data pajak, evaluasi kepatuhan, hingga memberikan rekomendasi terbaik untuk memanfaatkan fitur Core Tax System.
Selain itu, konsultan pajak juga dapat memberikan pelatihan kepada tim internal perusahaan. Dengan bantuan mereka, perusahaan dapat memastikan bahwa seluruh proses perpajakan berjalan lancar, sesuai regulasi, dan bebas dari potensi kesalahan. Dalam jangka panjang, jasa konsultan pajak dapat membantu perusahaan menghemat waktu dan sumber daya, sekaligus mengurangi risiko yang terkait dengan ketidakpatuhan pajak.
Kesimpulan
Persiapan menghadapi Core Tax System membutuhkan perencanaan dan langkah-langkah strategis. Memahami fitur dan fungsi sistem, mengevaluasi kesiapan data pajak, memastikan kepatuhan terhadap aturan pajak, memberikan pelatihan kepada tim, serta menggunakan jasa konsultan pajak adalah beberapa langkah penting yang dapat dilakukan. Dengan persiapan yang matang, perusahaan tidak hanya dapat memanfaatkan Core Tax System secara optimal, tetapi juga memastikan kepatuhan terhadap regulasi perpajakan yang berlaku.
Implementasi Core Tax System adalah peluang untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan pajak. Dengan langkah-langkah di atas, perusahaan Anda siap menyongsong era digitalisasi pajak dengan percaya diri.