Manajemen kas Archives - RDN Consulting


No more posts

August 24, 2024
modern-woman-using-laptop-1.jpg

Manajemen kas yang baik dan efektif sangat penting untuk menjaga kelangsungan bisnis. Oleh karena itu, sebagai pemilih bisnis atau orang yang terlibat dalam bisnis, mengetahui cara mengatur manajemen kas yang baik dan efektif sangat penting. 

Artikel ini akan membahas tentang apa itu manajemen kas, bagaimana cara mengaturnya dengan baik dan efektif melalui perencanaan kas, pengendalian pengeluaran kas, pengelolaan penerimaan kas, penggunaan teknologi dalam manajemen kas, serta melakukan proyeksi arus kas.

 

Apa Itu Manajemen Kas?

Manajemen kas adalah proses pengelolaan arus kas masuk dan keluar perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk menjalankan operasional sehari-hari dan memenuhi kewajiban finansial. 

Tujuan utama manajemen kas adalah menjaga keseimbangan antara kas yang tersedia dan kebutuhan kas untuk operasi bisnis, investasi, dan pembayaran hutang.

Pentingnya manajemen kas tidak bisa diabaikan, karena tanpa pengelolaan kas yang baik, perusahaan dapat menghadapi kesulitan keuangan yang serius. Manajemen kas yang efektif membantu perusahaan menjaga likuiditas, meminimalkan biaya pinjaman, dan memaksimalkan pendapatan dari surplus kas.

 

Bagaimana Cara Mengatur Manajemen Kas yang Baik dan Efektif

 

1. Perencanaan Kas

Perencanaan kas merupakan langkah pertama dalam manajemen kas yang efektif. Ini melibatkan penyusunan anggaran kas dan proyeksi arus kas untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup kas untuk memenuhi kebutuhan operasional dan keuangan.

Penyusunan anggaran kas dilakukan dengan merencanakan pendapatan dan pengeluaran kas dalam periode tertentu. Proyeksi arus kas membantu perusahaan memprediksi arus kas masuk dan keluar, sehingga dapat mengidentifikasi periode di mana mungkin terjadi kekurangan atau kelebihan kas. Dengan melakukan perencanaan kas yang baik, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasi masalah likuiditas.

 

2. Pengendalian Pengeluaran Kas

Mengendalikan pengeluaran kas adalah langkah penting dalam mengatur manajemen kas yang efektif. Ini termasuk membatasi pengeluaran yang tidak perlu dan melakukan pengawasan ketat terhadap anggaran.

Salah satu cara untuk mengendalikan pengeluaran kas adalah dengan menetapkan anggaran yang realistis dan mematuhi batasan tersebut. Selain itu, perusahaan harus mengevaluasi dan menyetujui semua pengeluaran sebelum dilakukan, serta melakukan review rutin terhadap pengeluaran untuk memastikan bahwa semuanya sesuai dengan anggaran.

 

3. Pengelolaan Penerimaan Kas

Mengelola penerimaan kas dengan baik sangat penting untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup kas untuk memenuhi kewajiban finansial. Salah satu cara untuk mengelola penerimaan kas adalah dengan mempercepat proses penagihan piutang.

Perusahaan dapat mengoptimalkan penerimaan kas dengan menetapkan kebijakan pembayaran yang jelas dan mempercepat proses penagihan melalui faktur yang tepat waktu dan pemantauan rutin terhadap piutang. Selain itu, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menawarkan diskon bagi pelanggan yang membayar lebih awal sebagai insentif untuk mempercepat penerimaan kas.

 

4. Penggunaan Teknologi dalam Manajemen Kas

Teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi manajemen kas. Penggunaan software akuntansi dan aplikasi manajemen kas dapat membantu perusahaan dalam melacak arus kas secara real-time, mengelola pengeluaran, dan memprediksi kebutuhan kas di masa depan.

Software akuntansi yang baik memungkinkan perusahaan untuk memantau arus kas masuk dan keluar secara efektif, menghasilkan laporan keuangan yang akurat, dan memberikan wawasan tentang kesehatan keuangan perusahaan. Selain itu, teknologi ini juga membantu dalam otomatisasi proses penagihan dan pembayaran, sehingga mengurangi risiko kesalahan dan mempercepat proses transaksi.

 

5. Lakukan Proyeksi Arus Kas (Cash Flow Forecasting)

Proyeksi arus kas adalah proses memprediksi arus kas masuk dan keluar untuk jangka pendek (mingguan, bulanan) dan jangka panjang (tahunan). Proyeksi ini membantu perusahaan mengidentifikasi periode ketika kas mungkin berlebih atau defisit, sehingga dapat merencanakan tindakan yang tepat.

Proyeksi arus kas dilakukan dengan menganalisis tren arus kas historis dan mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi arus kas di masa depan, seperti perubahan dalam penjualan, biaya operasional, dan kondisi ekonomi. Dengan melakukan proyeksi arus kas yang akurat, perusahaan dapat mengelola likuiditas dengan lebih baik dan menghindari masalah keuangan yang mungkin timbul.

 

Kesimpulan

Mengatur manajemen kas yang baik dan efektif sangat penting untuk menjaga kelangsungan bisnis. Dengan melakukan perencanaan kas yang baik, mengendalikan pengeluaran kas, mengelola penerimaan kas, memanfaatkan teknologi, dan melakukan proyeksi arus kas, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka memiliki likuiditas yang cukup untuk menjalankan operasional sehari-hari dan memenuhi kewajiban finansial.

Manajemen kas yang efektif tidak hanya membantu perusahaan dalam menjaga keseimbangan kas, tetapi juga memaksimalkan pendapatan dan meminimalkan biaya pinjaman. Oleh karena itu, penting bagi setiap perusahaan untuk menerapkan strategi manajemen kas yang baik dan efektif untuk memastikan kelangsungan dan kesuksesan bisnis mereka.

 


August 22, 2022
WhatsApp-Image-2022-08-19-at-5.53.08-AM.jpeg

Ada beberapa ilmu manajemen yang perlu Anda pahami sebagai pebisnis. Salah satunya adalah manajemen kas. Ini karena eksistensi kas sebagai salah satu elemen penting dalam operasional bisnis.

Pahami lebih jauh mengenai pengertian, tujuan, fungsi hingga contoh kasus manajemen kas di sini.

Pengertian Manajemen Kas

Kas adalah aset paling likuid yang dimiliki oleh perusahaan. Bentuknya tidak hanya tunai saja, melainkan kas bon hingga demand deposit. Keberadaannya berfungsi untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan tanggungan perusahaan. Jenis tanggungannya lebih cenderung ke jangka pendek.

Jadi, manajemen kas adalah aktivitas untuk mengelola kas agar perusahaan bisa memenuhi kebutuhan dan tanggung jawabnya.

Tujuan Manajemen Kas

Ada beberapa hal yang menjadi tujuan manajemen kas bagi perusahaan. Tujuan ini semuanya ada untuk kepentingan perusahaan. Apa saja tujuannya?

 

1. Membayar Kewajiban Jangka Pendek

 

Beberapa kewajiban jangka pendek yang bisa Anda bayar menggunakan kas adalah pembagian dividen, gaji karyawan, bayar pajak, dan lain sebagainya.

 

2. Antisipasi Hal-Hal Yang Tidak Terprediksi

 

Musibah bisa datang kapan saja. Misalkan perusahaan mengalami pencurian, kebakaran, dan lain sebagainya. Anda perlu kas untuk menanggulangi kejadian tak terprediksi ini. Dalam hal ini, kas juga berfungsi sebagai dana darurat.

 

3. Pengeluaran Secara Ekonomis

 

Setiap kas yang keluar harus mampu memberikan feedback lebih besar. Ini jadi salah satu prinsip manajemen kas. Inilah arti dari pengeluaran yang ekonomis.

 

4. Balance Antara Kas Masuk dan Keluar

 

Salah satu tujuan manajemen kas itu agar kas masuk dan keluar seimbang. Akan lebih baik lagi jika arus kas lebih tinggi karena artinya perusahaan sukses mengelola keuangannya (kas) dengan baik.

 

5. Investasi

 

Eksistensi kas perusahaan juga digunakan untuk mengembangkan dana melalui investasi. Melalui investasi perusahaan bisa mendapatkan return yang lebih besar. Jenis investasi juga tak bisa asal. Pilihannya adalah jenis likuid seperti instrumen pasar modal.

Baca Juga: Kenali Laporan Arus Kas : Metode, Komponen, dan Manfaatnya

 

Model dan Contoh Kasus Manajemen Kas

Setidaknya, ada 2 jenis model manajemen kas yang perlu Anda ketahui yakni Miller Orr dan Baumol. Keduanya akan kami jelaskan secara singkat beserta contoh kasus manajemen kas sebagai berikut:

 

1. Miller Orr

 

Melalui model ini, perusahaan perlu menetapkan batas atas dan bawah saldo kas. Jika saldo menyentuh batas atas maka perlu ada perubahan jumlah agar kas kembali ke saldo yang diinginkan. Jika kas menyentuh batas bawah, maka perlu tindakan menjual sekuritas.

 

2. Baumol

 

Model ini menunjukkan bahwa kebutuhan kas perusahaan mirip dengan pemakaian persediaan. Saldo kas yang tinggi berarti perusahaan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan dana melalui investasi. Sebaliknya, saldo kas rendah artinya perusahaan kesulitan likuiditas. 

Contoh kasusnya:

  1. LK menggunakan kas Rp600.000.000 tiap tahun. Bunga di sekuritas sekitar 6% untuk periode 1 tahunnya. Ada biaya untuk berganti sekuritas sebesar Rp25.000

Penyelesaian:

Q =  [(2oD)/i)]1/²

Q = [(2×25.000×600.000.000):0.12)]1/²

Q = 15.811,5 juta

Artinya apa? 

Perusahaan harus menjual sekuritas senilai Rp15.811.500 juta setiap kali saldo kas nol sehingga bisa memangkas biaya karena kehilangan kesempatan berinvestasi.

Pentingnya fungsi manajemen kas bagi perusahaan tentu membuat manajemen perlu mengelola kasnya dengan sangat baik. Apalagi jika situasi bisnis seperti sekarang yang tidak menentu dan fluktuatif.