menu

Memahami biaya tetap: definisi, contoh, dan cara perhitungan

Blog

25|06|2025

Memahami biaya tetap: definisi, contoh, dan cara perhitungan

Satu hal yang masih berkaitan dengan pengelolaan keuangan usaha adalah biaya tetap. Biaya tetap adalah salah satu konsep penting yang perlu dipahami oleh para pengusaha, akuntan, dan manajer keuangan. Pemahaman yang baik tentang biaya tetap dapat membantu dalam perencanaan anggaran, pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan bisnis yang lebih bijak. Di artikel berikut ini akan kami bahas mengenai apa itu biaya tetap, yang membedakannya dengan biaya variabel, contohnya, dan cara perhitungannya.

Apa itu biaya tetap?

Biaya tetap adalah jenis biaya yang jumlahnya tidak berubah seiring dengan perubahan volume produksi atau aktivitas bisnis dalam jangka waktu tertentu. Biaya ini tetap konsisten, terlepas dari seberapa banyak produk yang diproduksi atau layanan yang diberikan. Berbeda dengan biaya variabel, yang berubah sesuai dengan tingkat produksi atau penjualan, biaya tetap memberikan stabilitas dalam perencanaan keuangan.


Perbedaan utama antara biaya tetap dan biaya variabel adalah bagaimana biaya ini berperilaku terhadap perubahan volume produksi. Biaya variabel seperti bahan baku dan upah tenaga kerja langsung akan meningkat seiring dengan peningkatan produksi, sementara biaya tetap tetap konstan.

Contoh biaya tetap

Berikut adalah beberapa contoh biaya tetap yang sering dijumpai dalam bisnis:

  1. Sewa gedung atau kantor: biaya sewa adalah salah satu contoh biaya tetap yang paling umum. Tidak peduli berapa banyak produk yang dihasilkan atau dijual, biaya sewa gedung tetap harus dibayar.
  2. Gaji karyawan tetap: gaji karyawan yang bekerja dengan kontrak tetap tidak akan berubah meskipun ada fluktuasi dalam volume pekerjaan.
  3. Penyusutan aset tetap: biaya penyusutan peralatan dan mesin dihitung dengan metode yang tetap dan tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi.
  4. Asuransi: premi asuransi dibayar secara periodik dan tidak berubah kecuali ada perubahan dalam kebijakan asuransi itu sendiri.
  5. Biaya utilitas: meskipun sedikit bervariasi, biaya seperti listrik dan air dalam konteks minimum penggunaan sering dianggap sebagai biaya tetap.


Rumus biaya tetap

Rumus untuk menghitung total biaya tetap adalah cukup sederhana. Secara umum, rumus tersebut dapat ditulis sebagai:


Biaya tetap = Total biaya – (Biaya variabel per unit X Kuantitas)


Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki beberapa jenis biaya tetap seperti sewa gedung, gaji karyawan tetap, dan asuransi, maka total biaya tetap adalah penjumlahan dari semua biaya tersebut.

Cara menghitung biaya tetap

Menghitung biaya tetap memerlukan identifikasi semua komponen biaya yang tidak berubah dengan volume produksi. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Identifikasi semua biaya tetap: tentukan semua biaya yang bersifat tetap dalam periode tertentu, seperti sewa, gaji karyawan tetap, asuransi, dan penyusutan.

Jumlahkan semua biaya tetap: tambahkan semua komponen biaya tetap untuk mendapatkan total biaya tetap.

Contoh kasus:

PT XYZ memiliki biaya produksi sebesar Rp400,000,000 di bulan Maret 2024. Barang yang diproduksi memiliki kuantitas 10,000 dan biaya variabel Rp20,000. Maka biaya tetapnya adalah


Biaya tetap = Total biaya – (Biaya variabel per unit X Kuantitas)

= Rp400,000,000 - (Rp20,000 x 10,000)

= Rp200,000,000

Kesimpulan

Pemahaman tentang biaya tetap adalah esensial bagi keberhasilan manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan. Biaya tetap, yang tidak berubah dengan volume produksi, memberikan stabilitas dalam perencanaan anggaran dan pengendalian biaya. Dengan mengetahui contoh-contoh biaya tetap dan cara menghitungnya, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai operasi dan strategi bisnis. Memahami perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel juga membantu dalam merencanakan dan mengelola anggaran secara lebih efektif, memastikan kelangsungan usaha di berbagai kondisi ekonomi.